undefined
undefined
undefined
untuk teman-teman di UKM PRIMA. semoga tulisan ini bisa dijadikan sebagai contoh untuk tulisan essay, motivasi untuk berpartisipasi dalam semua ivent baik ditingkat regional, nasional mapun internasional. kebanggaan orang tua terutama kita dapatkan, sebagai wujud keseriusan dan keinginan mempersembahkan yang terbaik. saya berharap teman-teman semua memberikan yang terbaik untuk masa depan keluarga, masyarakat, universitas dan lain-lain.selamat membaca dan jangan lupa di larang MENJIPLAK.......
DENGAN BREAKTHROUGH EKONOMI INDONESIA BERTRANSFORMASI
MENUJU PERTUMBUHAN EKONOMI BERKELANJUTAN
Oleh
:
Harfi Hambani
Dalam memori kita, 14 tahun silam tepatnya
tahun 1998 ekonomi Indonesia terjungkal akibat amuk badai krisis. Sendi - sendi
ekonomi rontok pertumbuhan ekonomi minus 13,1 %. Bangkit berbekal dengan
semangat, dalam rentang waktu 14 tahun, recovery
ekonomi berlangsung sukses. Ekonoimi Indonesia tumbuh pesat dan melesat.
Krisis global ekonomi merupakan
ancaman bagi stabilitas perekonomian sebagian besar negara di dunia ini. Pada
tahun 2008 lalu dampak krisis global yang menjalar sampai ke Indonesia sempat
membuat brusa efek Indonesia ( IDX )
ditutup selama beberapa hari demi mencegah index harga saham gabungan (
IHSG ) terjun bebas. Meskipun demikian, kita patut bersyukur karena Indonesia
termasuk salah satu negara yang mampu meminimalkan dampak negatif dari krisis
global.
Saat
ini, Indonesia sedang mengalami deficit neraca perdagangan yang memiliki dampak
negatif terhadap Indonesia sendiri. Deficitnya neraca merupakan dampak dari
turunnya nilai mata uang Rupiah tehadap Dolar yang merupakan imbas dari krisis
global. Selisih nilai impor dengan ekspor 7 persen. dimana, nilai impor 24
persen dan ekspor 17 persen.
Angka
di atas menunjukkan bahwa, Indonesia belum siap menghadapi free trade 2015.
Selama Indonesia masih memiliki mental dagang tentu kita harus bersiap – siap
ditelan oleh liberalisme. Oleh sebab itu, seharusnya dari dini kita mempersiapkan
diri menjadi orang yang memiliki daya saing tinggi dan bermental produsen yang
bukan hanya menjadi follower namun big player.
Dampak krisis global yang marak
muncul diberbagai negara adalah pemutusan hubungan kerja serentak yang
mengakibatkan meningkatnya angka pengangguran. Selain itu, banyak penduduk
dengan perekonomian kelas atas yang turun kasta menjadi berkemampuan ekonomi
menengah. Disaat perekonomian memburuk, tentu yang dilakukan oleh rumah tangga
manapun adalah memangkas bahkan menghapus beberapa pos pengeluaran.
Pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi
Indonesia bahkan mencapai 6,7 % sekaligus menjadi yang terbaik di asia pasifik.
padahal, negara maju seperti amerika serikat dan negara – negara kawasan eropa
mengalami deklinasi ekonomi yang tumbuh negatif karena didera krisis
global.
Pertumbuhan ekonomi berimplikasi
positif bagi tingkat kesejahteraan masyarakat. Terlihat dari peningkatan
pendapatan per kapita serta berbagai indikator sosial ekonomi lainnya, termasuk
indeks pembangunan manusia ( IPM ). Menurut catatan badan perencanaan dan
pembangunan nasional ( BAPPENAS ) dalam periode 1980 dan 2010 indeks
pembangunan manusia meningkat dari 0.39 sampai 0.60.
Indikator lain sejak akhir tahun
2010, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Produk Domestic Bruto ( PDB )
perkapita Indonesia menembus angka US$ 3000. Angka itu merupakan deklarasi jika
Indonesia tidak dipandang remeh. Indonesia bukan lagi negara berkembang tapi
tengah bertransformasi menuju negara maju. Bahkan menurut Dahlan Iskan pada
tahun 2013, 51 % aktivitas ekonomi di ASEAN, berada di Indonesia dan pada tahun
2020 diperkirakan mencapai 60 %.
Tak hanya itu, akhir tahun 2011 dan
awal tahun 2012 Indonesia kembali menorehkan prestasi menjadi negara Invesment Grade dari Fich Ratings dan
Moody’s investor service ini artinya Indonesia akan dilirik oleh Investor –
investor asing untk menanamkan modalnya. Investor asing akan memberi multiple efek bagi peningkatan
kesejahteraan karena diikuti oleh peluang – peluang baru termasuk terbbukanya
lapangan kerja.
Patut kita syukuri di
tahun 2011, kita
mempunyai masterplan percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi indonesia
2011-2025. Yang dikenal dengan julukan MP3EI itu adlah jelmaan dari mindset dan semangat tokoh-tokoh indonesia.
Kerja pembangunan ekonomi indonesia yang di ubah dengan pendekatan breakthrough (terobosan).
Jika
selama ini keberhasilan pembangunan ekonomi hanya ditumpu-bebankan kepada
pemerintah pusat, MP3EI dilahirkan bersama-sama oleh pemerintah pusat, pemerintah
daerah, BUMN, BUMD, dan swasta. Swasta bahkan diberi peran amat menentukan,
terutama di bidang investasi dan lapangan kerja.
Arti pertama dan
utamanya terletak pada dua kata kunci “Percepatan
dan Perluasan”. Dengan Percepatan, yang dimaksud adalah pelaksanaan
transformasi ekonomi, atau dalam diksi yang di pilih Presiden pada sambutannya
atas masterplan ini, “ mempercepat pengembangan berbagai program pembangunan
yang ada”. Sementara itu, Perluasan bermakna
pemerataan efek-efek positif dari pembangunan ekonomi. Pemerataan yang berarti, “dirasakan tidak saja di semua daerah di
indonesia tetapi juga seluruh komponen masyarakat di seluruh wilayah
nusantara,”
Sebagai implementasi
dari ketiga strategi utama di atas, selain dilampiri rencana pembangunan
ekonomi per koridor, MP3EI juga dilengkapi dengan petunjuk tata laksana dan
tata kelola. Dibagi menjadi tiga fase, tiap tahap yang bertempo lima tahunan
tersebut memiliki fokusnya masing-masing. Pada fase pertama umpamanya, yang
terentang antara tahun 2011 sampai 2015, kegiatan dipusatkan pada apa yang
disebut dengan implementasi quick-wins.
Pendeknya, ini adalah babak pembabatan hutan guna melempangkan jalan bagi
fase-fase berikutnya. Maka yang menjadi konsentrasi tahapan ini adalah antara
lain : regulasi, pembangunan infrastruktur, dan pelaksanaan investasi.
Fase kedua (2016-2020) dikhususkan pada perkuatan basis ekonomi
dan investasi melalui pembangunan infrastruktur jangka panjang, perkuatan
kemampuan inovasi, peningkatan tata kelola ekonomi, serta pengembangan industri.
Selanjutnya,
Fase ketiga : (2020-2025), adalah pemantapan daya saing industri
dan penerapan teknologi tinggi untuk tujuan memenangkan persaingan global.
Tahap terakhir dari keseluruhan rangkaian pelaksanaanMP3EI ini disebut ditandai
sebagai fase melaksanakan pertumbuhan berkelanjutan.
Melihat ada Master Plan MP3EI ada
tiga strategi utama yang akan dijalankan. Pertama, pengembangan potensi melalui
6 koridor ekonomi yang dialkukan dengan cara mendorong investasi badan Usaha
milik negara ( BUMN ), swasta nasional dan investasi langsung luar negeri dalam
skala besar di 22 kegiatan ekonomi utama. Kedua, memperkuat konektivitas
melalui sinkronisasi rencana aksi nasional untuk merefitalisasi sector riil.
Ketiga, pengembangan centre of Excellence di setiap koridor ekonomi.
Terlihat bahwa sejauh ini langkah
yang diambil pemerintah sudah merupakan aktivitas konkrit. Peresmian 17 proyek
besar disertai dengan usaha untuk menghapus masalah yang berpotensi mengancam
pelaksanaan seperti peresmian undang – undang pengadaan lahan kira sudah cukup
menjadi bukti untuk menunjukkan komitmen pemerintah.
Adanya infrastruktur yang kuat akan
meningkatkan capital in flow yang
masuk dengan keras, yang selanjutnya akan bisa digunakan untuk membenahi sektor
– sektor yang dapat dijadikan sebagai pondasi untuk perekomian bangsa, yang
pada akhirnya akan melahirkan Indonesia yang mandiri, yaitu dengan berbasis
pada perekonomian domestik, dan penanaman investor asing dampak dari baiknya
infrastruktur yang baik.
Berkaca pada salah satu sejarah
dunia yang paling diingat. Program New
Deal yang pada resesi tahun 1933 diresmikan oleh presiden amerika serikat,
Franklin D. Roosevelt. Salah satu misi utama program tersebut bertujuan untuk
meningkatkan pembangunan proyek-proyek infrasruktur dalam skala besar. Tidak
butuh sampai 5 tahun untuk melihat hasilnya. GNP ( Gross National Product )
dari $ 68,3 miliar naik menjadi $ 103,9 miliar pada tahun 1937. Begitu juga
dengan tingkat pengangguran yang mengalami penurunan dari 25,2 % (dari total
tenaga kerja) menjadi 13,8 % pada periode yang sama.
ini semua bukanlah tanpa kendala.
Kendala utama yang dihadapi pemerintah adalah masalah biaya . ketua umum
kamar dagang dan industri (KADIN), suryo bambang sulistio menyampaikan bahwa
dana yang dibutuhkan infrastruktur di indonesia sangat besar, diperkirakan
sampai Rp. 1.786 trilun, dimana budget untuk infrastruktur penyediaan listrik
dan energi Rp 681 triliun, Rp 326 triliun untuk rel kereta api, Rp 339 triliun
untuk jlan raya, dan Rp 242 triliun untuk ICT.
Oleh sebab itu, pemerintah perlu menggunakan pembiayaan alternatif dan
dari semuanya, skema KPS (kerja sama pemerintah swasta) sebagai solusi untuk
permasalahannya.
Skema KPS (Kerjasama Pemerintah
Swasta) yang diharapkan pemerintah tidaklah terlalu menunjukkan hasil yang
menjadi jalan keluar bagi permaslahan biaya hingga kini tak kunjung menunjukkan
gairahnya. Dari 79 proyek yang direncanakan menggunakan skema KPS, hanya 13
proyek saat ini sudah memasuki fase “ready for offer” yang mengherankan lagi, tender investasi
yang sedang berlangsung sering dihentikan tanpa alasan yang jelas seperti pada
proyek kaliburu maupun proyek pipanisasi umbalan.
Selain masalah biaya, implemetasi
merupakan hal yang sering menjadi kendala dalam setiap program juga. Menurut
direktur utama PT. Penjamin Infrasruktur Indonesia. Permaslahan infrastrukrktur
terletak pada implementasinya, bukan pada pembiayaan. Tak bisa dipungkiri bahwa
sebenarnya selama 1 tahun pelaksanaanya, MP3EI masih terkendala didalam ranah
implementasi. Salah satu sebab utama dari masalah tersebut adalah Koordinasi
antarkementerian dan lembaga yang belum seiring jalan dan mendukung satu sama
lain. Dan tata kelola operasioanal program juga ditingkat pemerintah dan daerah
dikendalikan oleh kalangan-kalangan yang masih berjiwa konservatif. Dua kendala tersebut menjadi juru kunci kberhasilan
pemerintah dalam menggarap Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonmi Indonesia.
Bulan Mei 2012, diadakan IIICE (Indonesia
Internasional Infrastructur Conference and Exhibition) sebuah eksibisi yang
bertujuan memperkenalkan pada khalayak investor, dalam dan luar negeri mengenai
visi pemerintah dalam pembangunan infrastruktur serta regulasi yang mendukung.
Berkaca kembali hasil pada tahun 2011, masyarakat indonesia pantas berkecil
hati, acara tersebut gagal mewujudkan pengembangan. Namun perlu diperhatikan
lagi indonesia sudah jauh lebih mapan. Salah stunya indonesia sekarang
dipersenjatai oleh predikat investment
grade olh dua peringkat papan atas dunia (fitch dahulu yang diikuti oleh
moody’s). adanya regulasi baru berkaitan dengan pembebasan lahan, serta
perpajakan jelas semakin mengurangi permasalahan yang ada.
Sebaliknya isu akhir-akhir ini
hangat diperbincangkan perlu ditanggapi secara kritis. Ekonomi Indonesia
dikhawatirkan bergerak ke arah proteksionisme.
Jika ditanggapi secara optimis sbenarnya merupakan hal yang bagus, terutama
bagi rakyat indonesia sendiri. Sudah terlalu lama indonesia dirugikan oleh aksi
perusahaan asing. Jangan sampai peristiwa seperti freeport atau newmont
terulang lagi. Sebenarnya, aksi proteksi yang dilaksanakan hanya membawa
Indonesia (tergolong terlambat) ke tingkat yang setara dengan tingkat proteksi
negara lain sehingga hal ini sebenarnya tidak perlu direspon secara berlebihan.
Oleh karena itu, nantinya para investor akan kembali mengalihkan investasinya
ke Indonesia secara iklim ekonomi indonesia masih merupakan salah satu yang
terbaik di dunia untuk saat ini.
Percepatan pembangunanan
infrastuktur indonesia tentu lebih mendorong kegiatan ekonomi indonesia, karena
semakin efektif dan efisiennya arus perpindahan barang dan orang. Namun begitu,
sebelum visi MP3EI yaitu untuk mengangkat indonesia menjadi negara maju dan
merupakan kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun
2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berklanjutan dapat
tercapai, diperlukan pembenahan merata pada seluruh elemen masyarak.
Agar tetap tumbuh di tengah krisis,
hemat penulis, ada enam strategi yang bisa kita tempuh. Pertama :
optimalisasi sumbeer daya manusia. SDM yang melimpah merupakan modal besar,
baik sebagai pasar maupun faktor produksi. Indonesia adalah negara berpenduduk
terbesar ke-empat di dunia, dengan lapisan muda produktif yang menempati porsi
terbesar. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2010 penduduk usia
produktif indonesia sekitar 157 jiwa atau 66 % dari penduduk dan diperkirakan bertmbah
22,6 juta jiwa pada tahun 2017. puncak produktivitas bonus demografi terjadi
antara tahun 2020-2030.
Bonus demografi merupakan the window
of opportunity (jendela peluang dan kesempatan). Tingkat produktifitas yang
tinggi akan linier dengan dengan tingkat kesejahteraan sehingga mendongkrak
daya beli dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan.
Berbicara masalah sumber daya
manusia (SDM) tentu tidak lepas kaitannya
dengan pendidikan di Indonesia saat ini. Pendidikan merupakan Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Namun masih banyak terjdi
ketimpangan dalam pendidikan akibat dari kurangnya pemerataan dan banyaknya
jumlah pendidikan di Indonesia.
Untuk menyelamatkan bonus deografi
ini, pendidikan harus diprioritaskan. Realisasi anggaran pendidikan 20 persen sesuai
amanat UU harus dipertahankan. Dengan anggaran Rp. 289 triliun pertahun, kita
berharap pendidikan bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat. Akses ke SD,
SMP, SMA dan perguruan tinggi terbuka dengan berbagai model bantuan pemerintah
seprti BOS, BIDIKMISI dan lain
sebagainya. Penddikan, selalu menjadi kunci dalam pembangunan.
Kedua
: mewujudkan tata ppemerintah yang baik dan bersih. Partisipasi publik
dalam setiap kebijakan negara, mutlak dilakukan untuk merealisasi pmerintahan
yang baik dan bersih. Masyarakat harus peka untuk terlibat memantau dab menjadi
mitra kerja pemerintah. Tidak sekedar mencari borok dan mempolitisasi
pemerintah tanpa tawaran solusi. Keteerlibatan masyarakat secara aktif, akan
mewujudkan transparansi.
Ketiga
: menjaga stabilitas iklim investasi. Capaian investmen garde dipastikan
memantik pengusaha luar negeri menanamkan modalnya di indonesia. Apa lagi
investasi di amerika dan eropa sedang tidak bersahabat. Untuk menjaga iklim
investasi, maka pemerintah perlu mengambil langkah efisiensi birokrasi dan
perpajakan untuk menurunkan high cost economy, harmonisasi peraturan
pussat dan daerah, peningkatan kepatian hukum, peningkatan kebijakan investasi,
ketenagakerjaan dan perbaikan infrastruktur.
Keempat : optimalisasi pertumbuhan inklusif. Setiap 1 persen
angka pertumbuhan ekonomi semestinya mampu menyerap 300.000 tenaga kerja yang
artinya bisa menjadi pintu dalam melepas dari jerat kemiskinan. Jika rata-rata
pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen pertahun, maka dalam waktu 4-5 tahun,
pengangguaran di indonesia bisa kita hapuskan.
Demikian halnya jika pertumbuhan
bisa diarahkan pada ekonomi padat karya yang menyerap banyak tenaga kerja.
Ekonomi akan tumbuh secara inklusif, bisa dinikmati oleh semua kalangan
masyarakat sehingga akan memangkas kemiskinan. Faktanya, selama ini ekonomi
kita dibangun secara exclusive . di dominasi oleh pemodal. Sektor usaha
yang padat modal dan teknologi seperti sektor finansial, migas, pertambangan,
telekomunikasi dan teknologi informasi. Sektor ini, rentan terimbas krisis. Apa
lagi ketika mengandal ekspor.
Sektor padat modal tidak memiliki leverage yang besar dalam menciptakan
lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan. Masyarakat bawah yang notabanenya
merupakan lapisan miskin, sulit terjangkau. Mereka tak bisa berperan banyak.
Kelima : desentralisasi pertumbuhan. Secara spasial, data
pertumbuhan ekonomin pada triwulan pertama tahun 2011 menunjukkan jika 57,5
persen PDB berasal dari pulau jawa, pulau sumatera sebesar 23,6 persen, pulau
kalimantan 9,8 persen, pulau sulawesi 4,5 persen, bali dan nusa tenggara 2,4
persen. Sementara kontribusi terkecil berasal kelompok provinsi di pulau
malukun dan papua, yakni sebesar 2,2 persen.
Faktor infrastruktur
perhubungan atau transportsi diyakini menjadi salah satu penyebab utama
ketimpangan itu. Jumlah serta kondisi jalanan, pelabuhan, bandara serta
terminal antar kota dan provinsi dikawasan timur indonesia masih jauh
tertinggal dengan prasarana infrastruktur di jawa-sumatera.
Pengaruh keterbatasan
sarana perhubungan dalam mobilisasi potensi-potensi ekonomi sangat signifikan.
Harga-harga barang menjadi mahal akibat biaya angkut yang besar sehingga
menyebabkan lemahnya nilai kompetitif. Oleh karenya, harus ada strategi pembangunan komprehensif yang sinergi dari hulu ke
hilir agar semua potensi bisa dimobilisasi untuk menggerkkan perekonomian.
Keenam : merawat
kelas menengah. Menurut catatan bank dunia, tahun 2011 indonsia memiliki 134
juta kelas menengah. Yaitu mereka yang mengonsumsi 2 dollar sampai 20 dollar
perhari. Kelas menengah merupakan dinamisator ekonomi yang sangat prospektif
dan membentuk wajah daya beli domestik yang cukup tinggi. Tak heran jika
kontribusi konsumsi domestik menyentuh angka 70 persen dalam komposisi PDB
kita.
Pasar kelas menengah
tentu menarik negara lain. Maka jamaklah kita saksikan produk impor menyerbu pasar
indonesia. agar produk dalam negeri
kompetitif, maka Standar Nasional Indonesia (SNI) harus diberlakukan secara
disiplin. Pelibatan teknologi dalam produksi juga harus dilakukan. Demkian pula
kampanye untuk bangga menggunakan produk indonesia, harus masif.
Menelaah berbagai informasi dan peluang indonesia, penulis optimis,
dengan desain optimlisasi pertumbuhan yang terintegrasi, akan terbukti prediksi
berbagai lembaga internasional seperti bank dunia standar chartered bank atau
IMF, jika indonesia akan menjadi salah satu kekuatan utama ekonomi dunia pada
tahun 2030 atau paling lambat tahun 2050. Telah banyak variabel-variabel yang
memperkuat optimisme itu. Oleh karenya, semua elemen bangsa, utamanya pemuda,
harus mempersiapkan diri agar menjadi pemain utama, bukan menjadi follower.
Walaupun hasil kerja
pemerintah belum begitu memuaskan, disatu sisi, semua unsur di negeri ini
semestinya mau bersyukur atas usaha keras pemerintah untuk mempertahankan
kestabilan ekonomi yang bukan perkara mudah. Situasi seperti saat ini,
ketahanan ekonomi indonesia dikategorikan sebagai sebuah pencapaian luar biasa.
Kesimpula :
1.
Memeratakan pembangunan infrastruktur
agar konektivitas antarwilayah semakin membaik
2.
Pemerataan sarana perhubungan dalam mobilisasi
potensi – potensi ekonomi menuju pertumbuhan yang kompetitif.
3.
Menciptakan pembangunan yang komprehensif
integral menuju emerging economy.
4.
Optimalisasi sumber daya manusia sebagai back
bone pembangunan dan kemajuan.
5.
jatuh bangunnya suatu bangsa ditandai oleh lahirnya
tiga generasi. Pertama generasi Pendobrak, kedua generasi Pembangun dan ketiga
generasi penikmat
6.
selain kebijakan free trade 2015. Sebaiknya,
Indonesia menerapkan fair trade (perdagangan yang berkeadilan) yang
menunjang dan promasyarakat.
Ahirnya penulis optimis
dengan Mimpi
indonesia menjadi emerging economy
country akan menjadi kenyataan jika seluruh komponen bangsa indonesia
bahu-membahu membangun perekonomian bangsa ini khususnya para pemuda yang akan
menjadi harapan pada generasi mendatang.
Kata kunci : Siddiq (berkata benar),
Amanah (dapat dipercaya), Tabliq (menyampaikan), Fathonah (cerdas).
Referensi:
1.
journal.umy.ac.id/uploads/jurnal1/1490-2193-1-PB.pdf
2.
fem.ipb.ac.id/.../JEKP
7. www.bisnis.com
15. www.kompas.com