undefined
undefined
undefined
Diskusi Maksiat
Tema
“Asal Mula Maksiat”
Apa
asal mula melakukan maksiat?
Asal
mulanya adalah lupa kepada allah dan rela menuruti syahwat yang datang dari
syaitan. Nafsu yang tidak terkendali selalu akan menyeret manusia kedalam
jurang kehancuran, kebinasaan dan kehinaan. Namun, disisi lain tidak bijak dan
pantas kalau nafsu di lenyapkan, beralasan nafsu itulah yang mendorong manusia
kearah kemajuan. Dalam kontek ini, nafsu dibagi menjadi dua yaitu:
1. Nafsu Amarah: memiliki kecenderungan untuk berbuat keburukan dan kejahatan. Landasan al-qur’an
surat yusuf ayat 53 yang artinya “dan aku
tidak membebaskan diriku (dari kesalahan) karena sesungguhnya nafsu itu selalu
menyuruh kepada kejahatan kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh tuhanku,
sesungguhnya tuhanku maha pengampun lagi maha penyayang”.
Pertanyaan untuk memberikan kejelasan dalam menafsirkan firman
diatas. Pertama, Bagaimana membedakan kata aku untuk allah dan aku untuk
manusia. Kedua, firman itu perkataan allah, di atas ada satu pelaku dilihat
dari pernyataan sesungguhnya tuhanku maha pengampun lagi maha penyayang dan aku
tidak membebaskan diriku.
2.
Nafsu mutmainnah:
nafsu yang tenang dan dapat dikendalikan. Landasan al-qur’an surat al-fajr ayat
27-28 yang artinya “wahai jiwa yang
tenang, kembalilah kepada tuhan-MU dengan hati yang tenang
lagi diridhoi-NYA, maka masuklah kedalam jamaah hambaku dan masuklah kedalam
surgaku”.
Pertanyaan untuk memberikan kejelasan dalam menafsirkan
firman diatas. Kenapa jiwa yang tenang mendapat seruan untuk kembali dan diridhoi
allah swt?
Nafsu amarah dibagi menjadi enam yaitu
1. Nafsu syahwat diatasi dengan mengerjakan amalan-amalan
yang mendekatkan kepada allah
2. Nafsu Amarah diatasi dengan sabar
3. Nafsu thama’ diatasi dengan sifat qonaah
4. Nafsu takabbur diatasi dengan dengan sifat tawaddu
5. Nafsu riya’ diatasi dengan ikhlas
6. Nafsu dengki diatasi dengan sifar pasrah
Continue
discussion….