twitter


DEKORA: DIALOG EKONOMI RAKYAT
oleh: Harfi Hambani

Diskusi kali ini merupakan ringkasan dalam bentuk tulisan yang bersumber dari Dialog Ekonomi Rakyat (Dekora) yang di publikasi oleh TVRI NTB, harapan para pembaca mengetahui permasalah daerah kita tercinta dan mari memberikan saran sekaligus rekomendasi yang bersifat solutif dan tanggap terhadap permasalahan

Pembawa Acara : Dr. M Irwan, MP
Nara Sumber
1.      Ir. H. Abdulah Usman, M. Agr (dosen fakultas pertanian)
2.      Prof. Dr. Ahyar Sutaryono (dosen fakultas peternakan)
3.      Dr. M. Huzaini, Msi (dosen fakultas ekonomi dan bisnis)

Topik : Ketahanan Pangan Di Nusa Tenggara Barat

Interactive Discussion
Pembahasan ketahanan pangan merupakan isu yang menarik untuk dimunculkan, dibahas dan didiskusikan untuk menemukan solusi dalam pemecahan masalah bangsa khususnya di Nusa Tenggara Barat. Tidak sedikit faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan yang menjadi isu yang sangat menarik diperbincangkan dalam diskusi DEKORA oleh pakar-pakar di masing-masing dibidang, diantaranya adalah pakar peternakan oleh Prof. Dr. Ahyar Sutaryono. Pertanian oleh Ir. H. Abdulah Usman,M.Agr dan dibidang kehutanan oleh Dr. M. Huzaini, Msi. Ketiga nara sumber merupakan dosen tetap universitas mataram di fakultas pertanian, peternakan dan fakultas ekonomi dan bisnis.

1. Nara Sumber Pertama : Prof. Dr. Ahyar Sutaryono
Pertanyaan : bagaimana urgensi ketahanan pangan?
Pembahasan : Ini sangat manarik beralasan NTB ditunjuk sebagai provinsi yang memiliki ketahanan pangan. Oleh karena itu, bagaimana kita pertahankan eksistensi potensial ini, ketika masyarakat belum mandiri?
Yang menjadi ketakutan yang harus diantisipasi adalah ketika kedaulatan pangan kita, tidak berada pada tangan kita sendiri melainkan bergantung kepada bangsa luar/asing yang berdampak kepada nilai kebangsaan dan kemerdekaan sebagai bangsa yang berdaulat. Berlandaskan hal tersebut, memunculkan bagaimana strategi untuk mengatasi dalam koridor pemenuhan kebuhan yang berkecukupan dalam ketersediaan.

Perspektif Peternakan : Program Swasembada Daging Nasional.
Ini sangat urgen untuk diprioritaskan beralasan pembangunan kecerdasan dibentuk berdasarkan kebutuhan protein yang ketersediaannya dari daging. Ketika ini diabaikan lambat laun akan berdampak kepada kecerdasan bangsa dan kesehatan rakyat terganggu. Mengingat NTB dikenal sebagai bumi sejuta sapi yang disebut BSS, bagaimana ketersediaan sapi untuk ketahanan pangan?
Kebutuhan daging secara nasional belum terpenuhi, sehingga untuk menutupinya pemerintah mengimport daging dan masalah ini merupakan tantangan yang membutuhkan pemecahan masalah dengan quick solution. Disamping itu, NTB sebagai gudang ternak yang memiliki keunggulan kompetitif dan komperatif sehingga tidak menutup kemungkinan dapat menyuplai pemenuhan kebutuhan daging secara nasional dan regional.
Walaupun demikian, tentunya tidak terlepas dari masalah yang menghambat eksistensinya antara lain, menjadi produsen sapi yang banyak untuk mewujudkan pertumbuhan populasi sapi yang dalam hal ini membutuhkan ketersediaan makanan yang dapat tersedia sepanjang tahun. Ketersediaan makanan sapi merupakan permasalah di NTB dengan melihat indikator musim kemarau lebih panjang dibandingkan dengan musim penghujan sehingga kebutuhan pakan pada musim kemarau terbatas dan berdampak pada menurunnya produktivitas sapi. Solusi untuk pemecahan masalah ini adalah menanam pepohonan seperti lamtoro, turi dan gamal.

2. Nara sumber kedua: Ir. H. Abdulah Usman, M. Agr
Pembicaraan mengenai pohon tentunya tidak lepas kaitannya dengan ketersediaan lahan.
Permasalahan :
1.      Tanaman beton bukan padi
Pengambilan keputusan di negeri ini banyak dipengaruhi dan ditetukan oleh mekanisme pasar dengan kata lain, ketika harga tanah melambung tinggi mengakibatkan pemilik tanah sangat mudah untuk melepaskannya. Tentunya, hal seperti ini sangat menguntungkan pemilik tanah dalam jangka pendek namun manjadi masalah dalam jangka panjang. Berlandaskan masalah tersebut yang berdampak domino, menyiratkan kepada pemerintah untuk berupaya menghentikan konversi lahan dengan salah satu tindakan, memberikan pemahaman kepada pelaku terkait tentang analisis dalam jangka panjang.
2.      Bagaimana menghentikan kegiatan konversi lahan dengan upaya-upaya untuk memenuhi kebutuhan pangan? Yang kita lakukan adalah intensifikasi berjalan terus dan sekarang ada program namanya UPSUS (Upaya Khusus) untuk meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai. Provinsi nusa tenggara barat di tunjuk sebagai basis provinsi untuk mengembangkan program nasional yaitu Upsus 2015. Pelaksanaan program ini melibatkan pihak akadmis yang berjumlah 192 mahasiswa sebagai tenaga pendamping petani di lapangan agar proses produksi terus meningkat dan terarah untuk tiga komuditas diatas.

3. Nara sumber ketiga: Dr. M. Huzaini, Msi
Yang menjadi fokus pembahasan Dr. Huzaini adalah pernyataan yang dikemukakkan oleh Prof. Ahyar dan Dr. Abdulah.
1.   Tidak bisa mengndalkan tanpa ada ketersediaan bahan baku untuk pakan
2. Komoditi andalan yang disebut pakjali (padi, jagung, kedelai) yang dapat digunakan menjadi pakan ternak.
Dalam mengatasi permasalahan. Tentunya kita kembali kepada rekam jejak zaman dulu yang menjadi teladan atau referensi resolusi permasalahan sekarang. Pertama identifikasi permasalahan. Surat al-hijr ayat 19-20 yang artinya allah menciptakan langit dan bumi dalam keadaan seimbang. Ayat kedua surat al-baqoroh ayat 30 yang artinya allah menciptakan manusia sebagai khalifah. Kedua ayat tersebut menjadi landasan atau falsafah. Sebenarnya tidak akan terjadi permasalahan dalam pengelolaan sumber daya. Namun sekarang kita melihat permasalahan pangan, lingkungan dan lain sebagainya begitu banyak diperdebatkan. Permasalahan yang muncul di akibatkan oleh paham antroposentrisme. Kemudian permasalah pemanfaatan limbah. Dr. Huzaini memberikan solusi untuk memanfaatkan kembali limbah jerami yang sering diabaikan oleh masyarakat ditunjukkan oleh pembakaran jerami. Padahal, ini dapat berfungsi sebagai bahan pakan ternak. Belajar dari negara jepang, memiliki daging sapi yang enak dikarenakan bahan pakannya di import dari eropa yaitu limbah jerami gandum.

Public Interactive
H. Dudy Razak di ampenan
Setelah sesi interactive discussion dengan tiga pakar yang terdiri dari pertanian, peternakan dan ekonomi kemudian dilanjutkan dengan sesi tanggapan yaitu public interactive. Dalam sesi ini H. Dudy Razak diberikan kesempatan untuk bertanya dan memberikan saran atau tanggapan yang berhubungan dengan topik ketahanan pangan di nusa tenggara barat.

DEKORA sudah 2 tahun ini melakukan diskusi ekonomi rakyat melalui TVRI NTB, dalam hal ini saya ingin berkomentar untuk kita mendorong pemerintah agar lebih aplikatif dari resolusi yang sudah direkomendasikan. Saya memiliki ketertarikan terhadap program sebelum pemerintahan SBY, kembalikan serjana pertanian ke desa, kapan mau dikembalikan?
Permasalahan di atas beralasan, PTN dan PTS hampir 62 di NTB dengan status 6 negeri dan 4 swasta. Asumsi 500 wisuda maka itulah barisan pengangguran. Sementara, pemerintah tidak dapat menciptakan lapangan pekerjaan.



 

Permasalah :
 Lahan tidur di NTB lebih kurang 40.000 Ha
Belum teroptimalisasi bendung-bendungan di NTB. Dari sisi peternakan. Kita di sebut sebagai BSS, pada posisi 756 ekor sapi, kita sudah mengirim 500 ekor ke jakarta. Apa yang terjadi? Harga daging di NTB tinggi 


Interviewees Response
Sapi yang diproduksi masyarakat dalam jumlah yang banyak tentunya di ekspor keluar yang akan berdampak pada intensif bagi peternak dan intensif bagi perekonomian provinsi itu sendiri. Kemudian permasalahan kenaikan harga daging di NTB. Harga tinggi akan memberikan keuntungan bagi peternak dan merugikan konsumen. Yang menjadi pertanyaan adalah konsumen yang mana? Karena konsumen yang cerdas akan memilih daging yang lain sebagai penggantinya. Itu yang perlu di ingat.


Close Statement
Close question
Bagaimana potensi NTB berkaitan dengan ketahanan pangan khususnya dalam daging kemudian, apa yang dilakukan oleh pemerintah kita untuk menyongsong era MEA?
Prof. Ahyar
Kata kunci yang dikemukakkan oleh prof ahyar dalam diskusi dekora untuk merespon tantangan global adalah
1.      Meningkatkan produktivitas masyarat dan pihak terkait
2.      Perbaikan pasar dan pemasaran

Dr. Abdulah
Ada 4 faktor penentu dalam memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan untuk menyongsong MEA:
1.      Isu lahan yaitu degradasi lahan
2.      Hama dan penyakit yang belum di kontrol dari petani
3.      Krisis air dan
4.      Perubahan iklim
Jadi kata kunci Untuk mencapai semua yang diharapkan, maka dibutuhkan efisiensi di segala lini.

Dr. Huzaini
Sudah waktunya NTB menerapakan dalam sistem pertanian dan peternakan yang akan berdampak kesumua bidang dan mengurangi tingkat ketergantungan terhadap pemerintah dengan menerapkan pendekatan MIKROBA.

2 komentar:

  1. Membahas mengenai ketahanan pangan memang suatu hal yang harus menjadi fokus perhatian bagi pemerintah. Dan dalam hal ini, pemerintah daerah, BKP (Badan Ketahanan Pangan) saya rasa sudah sangat peka terhadap hal tersebut. mengapa demikian, terlihat dari berbagai kegiatan unggulan yang dlaksanakan untuk membangun serta menjaga ketahanan pangan NTB. Antara Lain seperti.
    1. Pengembangan Desa Mandiri Pangan.
    2. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi.
    3. Koordinasi Dewan Ketahanan Pangan.
    4. Penghargaan Ketahanan Pangan.
    5. Analisa Ketersediaan Pangan (NBM).
    6. Pemberdayaan Lumbung Pangan.
    7. Pengembangan Cadangan Pangan.
    8. Analisa Pola Pangan Harapan (PPH).
    9. Inventaris Pangan Lokal.
    10. Percepatan Diversifikasi Konsumsi Pangan.
    11. Pengembangan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM).
    12. Promosi Pengembangan Produk Pangan Lokal.
    Lumayan banyak juga kan,hehe. kita harapkan semua kegiatan tersebut benar-benara dapat terlaksana dengan maksimal menuju NTB yang lebih baik.
    Oh iya, Setuju kak, dengan bapak narasumber pertama : Prof. Dr. Ahyar Sutaryono, dimana memang NTB sangatlah melimpah akan sumber daya alam yang akan dijadikan kekuatan pangan daerah. Contoh, sapi, seperti yang sudah dijelaskan, memang komoditi ini merupakan komoditi yang menjadi fokus utama jika ingin masyarakat NTB dapat bersaing dengan Provinsi lainnya dalam hal peningkatan kualitas SDM. Oh iya, bukan hanya BSS yang menjadi acuan bahwa komoditi ini menjadi fokus kebijakaan, baru2 ini juga muncul kebijakan PIJAR (Sapi, Jagung dan Rumput Laut) juga sebagai peletup semangat masyarakat untuk memajukan komoditi lokal yang ada. Namun memang kesadaran masyarakat yang masih kurang akibat kurangnya kualitas SDM relatif signifikan mempengaruhi mandek nya pembangunan SDM dan Ekonomi di NTB. Itu menjadi masalah kita bersama dimana kita sebagai mahasiswa harus cepat tanggap atau peka terhadap segala kegiatan yang mencakup disiplin ilmu yang kita ampu, paling tidak dengan komentar sederhana ini kak,hehe terimaksih informasinya.

  1. KEMANA LARINYA DANA CSR PT.Newmont NTB.

    Ketahuilah Setiap Perusahaan Wajib mengelaurkan 5% Dana CSR Untuk Masyarakat NTB baik untuk Pendidikan dan kaum Miskin lalu kemana Dana Tersebut :

    Coba Perhatikan Penghasilan PT.Newmont di tahun 2015 .......!!!!!!!!

    Sumer :Bisnis.com, JAKARTA--Produksi hasil tambang berupa tembaga dan emas PT Newmont Nusa Tenggara pada kuartal I/2015 meningkat tajam.
    Mengutip laporan keuangan kuartal I/2015 Newmont Mining Corporation pada Senin (27/4/2015), produksi tembaga naik hingga 127% dari 48 juta pon pada kuartal I/2014 menjadi 109 juta pon. Begitu pula dengan produksi emas yang meroket 568,75% dari 16.000 ounces menjadi 109 ribu ounces.
    Melonjaknya produksi di Tambang Batu Hijau tersebut dinilai sebagai salah satu pendorong kinerja keuangan induk perusahaannya. Pasalnya, operasi dan pengapalan dari tambang tersebut sudah bisa berjalan 100% setelah pada 2014 terkena larangan ekspor.
    "Dibanding dengan kuartal yang sama tahun lalu memang naik karena pada kuartal I/2014 kan export ban mulai diberlakukan ," tutur Corporate Communication Newmont Nusa Tenggara Rubi Purnomo kepada Bisnis.com.
    Pendapatan Newmont Mining Corporation tercatat naik 11,1% dari US$1,8 miliar menjadi US$2 miliar. Laba bersih juga ikut naik 82% dari US$156 uta menjadi US$284 juta.
    Newmont memiliki awal yang kuat untuk menhadapi tahun ini di tengah rendahnya harga logam, kata Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) Newmont Gary Goldberg.

Posting Komentar