twitter


DEKORA: Dialog Ekonomi Rakyat
edisi dekora kedua

Pembawa Acara : Dr. M Firmansyah, SE
Nara Sumber
1.      Dr. Azis Bagis
Dosen Fakultas Ekonomi Dan  Bisnis Universitas Mataram
2.      Djonar Siahaan, SH
(Direktur Phoenix Food)

Tulisan ini disajikan dalam bentuk subbab diantarannya :
1.      Interactive Discussion
2.      Close Statement

TOPIK : PENGEMBANGAN SEKTOR BISNIS LOKAL

Interactive Discussion
Dalam Diskusi Ekonomi Rakyat (DEKORA) yang bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Mataram akan dibahas mengenai pengembangan sektor bisnis lokal di Nusa Tenggara Barat yang pada akhirnya menurunkan tingkat kemiskinan ditunjukan oleh penurunan tingkat pengangguran yang cepat (full employment). Tentunya dalam diskusi ini akan bahas oleh para pakar dan pelaku bisnis.
Narasumber pertama : Dr. Azis Bagis merupakan dosen tetap FEB UNRAM.
Bagaimana pengembangan bisnis lokal baik dalam konteks teoritis maupun implementatif dalam Fenomena kemiskinan dan pengangguran?
Berawal dari pengembangan  sektor bisnis lokal yang sangat perlu digalakkan sehingga akhirnya mendapatkan perhatian untuk perluasan lapangan pekerjaan. Ada beberapa pendekatan yang  digunakan yang saling berhubungan sinergis antara lain:
1.      Peran pemerintah daerah
2.      Peran perguruan tinggi
3.      Peran instansi-intansi terkait dalam pengembangan usaha kecil
Ketiga pelaku diatas harus saling mendukung baik dari sisi regulasi pembentukan softskill dan hardskill yang pada akhirnya akan terbentuk kerjasama yang kuat, keras dan cerdas dalam implementasi pengembangan bisnis. Disamping itu, peluang bisnis yang kita miliki sangat besar. Namun kemauan masyarakat yang masih minim. Oleh karen itu dibutuhkan strategi antar pelaku diatas untuk membentuk animo kewirausahaan dikalangan mahasiswa maupun masyarakat. Ada hal yang perlu diperhatikan untuk menciptakan keunggulan antara lain:
1.      Kreativitas
2.      Inovasi
3.      Invention
Secara umum di lombok, mayoritas masyarakat memiliki kemauan dan kemampuan yang masih minim untuk menciptakan diversifikasi produk. Untuk itu dibutuhkan suatu metode yang disebut ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi) sehingga akan terbentuk daya tahan di dunia bisnis. Kondisi kekinian di perguruan tinggi masih kurang menitikberatkan pada kamampuan perilaku melainkan menekankan kepada kemampuan konsep sehingga tidak sedikit kita melihat lulusan perguruan tinggi bermental kerupuk yang tidak tahan banting terhadap tantangan.
Narasumber kedua: Djonar Siahaan, SH
Apa yang bapak rasakan dengan melihat fenomena kemiskinan dan pengangguran?
Sangat banyak peluang berbisnis untuk masyarakat bawah sehingga saya menyatakan di NTB tidak ada pengangguran ketika digunakan dengan sebaik mungkin kesemptan yang tersedia, yang tentunya membutuhkan kinerja tekun dan ulet. Kalau ada kemiskinan kemungkinan disebabkan oleh sistem. Beberapa kasus di lapangan, salah satunya di pergurun tinggi. Animo mahasiswa untuk berwirausaha sangat kurang dan kecenderungan tidak memiliki kemampuan percaya diri dan kesenangan terhadap dunia usaha. Melainkan, lulusan perguruan tinggi sangat berorientasi menjadi lulusan berdasi. Sehingga, ini membutuhkan resolusi yang cepat untuk menanggapi masalah diatas sebagai bentuk pengkondisin mental dari tingkat perguruan tinggi.
Masyrakat sudah pintar dalam bisnis. Ini dinyatakan dalam diskusi ekonomi rakyat (DEKORA) oleh direktur phoenix food. Namun bukan berarti tidak ada masalah yang ditandai dengan tidak dapat melakukan eksapansi usaha oleh pelaku bisnis yang diakibatkan oleh:
1.      Bisnis tidak sehat
2.      Tidak tekun dan ulet
3.      Tidak berani membayar harga
Close Statement
1.      Phoenix food terkendala dalam melayani konsumen dan pelanggan di tingkat nasional dan regional dikarenkan kekurangan kapasitan untuk memenuhi kebutuhan sehingg memungkinkan untuk membentuk anak indutri phoenix di nusa tenggara barat dengan menerapkan pendekatan ATM.

2.      Pelaku usaha untuk dapat melakukan ekspansi usaha dan pasar dibutuhkan semangat, kinerja keras dan mencintai usaha yang sedang dikerjakan.

0 komentar:

Posting Komentar